Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

BRIN Gelar Forum FNCA 2024: Fokus pada Keselamatan Radiasi dan Pengelolaan Limbah Radioaktif


 

Tangerang Selatan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjadi tuan rumah Forum for Nuclear Cooperation in Asia (FNCA) 2024 yang berlangsung di Kawasan Sains dan Teknologi B.J. Habibie, Serpong, Provinsi Banten. Pertemuan ini membahas perkembangan terkini terkait keselamatan radiasi dan pengelolaan limbah radioaktif, dengan tujuan memperkuat kolaborasi antar negara Asia dalam mengelola risiko teknologi nuklir.


Kepala Pusat Riset Teknologi Bahan Bakar dan Limbah Radioaktif BRIN, Maman Kartaman Ajiriyanto, menekankan pentingnya pemantauan radiasi lingkungan di fasilitas nuklir. Pemantauan ini bertujuan untuk memastikan keselamatan bagi masyarakat dan lingkungan, mulai dari tahap perencanaan hingga dekomisioning fasilitas nuklir. “Saat ini Indonesia melakukan pemantauan lingkungan secara berkala mulai dari perencanaan, kondisi fasilitas nuklir, hingga dekomisioning fasilitas tersebut,”  jelas Maman.


Dalam kegiatan bertajuk “Workshop on Radiation Safety and Radioactive Waste Management Project” yang berlangsung pada 22-24 Oktober 2024, FNCA menjadi wadah penting untuk berbagi informasi tentang metode pengukuran dan pemantauan radiasi. Maman berharap, pertemuan ini dapat mendorong kolaborasi riset antara BRIN dan negara peserta FNCA, terutama dengan Australia dan Jepang, dalam menangani limbah radioaktif dan remediasi tanah.


Totti Tjiptosumirat, Koordinator FNCA untuk Indonesia, menjelaskan bahwa forum ini memberikan kesempatan bagi negara peserta untuk berbagi perspektif dan praktik terbaik terkait keselamatan radiasi. “Perputaran informasi ini akan dikumpulkan oleh pihak Jepang, untuk kemudian hari apakah perlu dilakukan semacam peningkatan dari sistem masing-masing negara FNCA,” tambah Totti.


Wada Tomoaki, Penasihat FNCA dari Jepang, menyampaikan bahwa proyek FNCA yang dimulai pada tahun 2002 telah berhasil meningkatkan pemahaman negara-negara peserta dalam hal keselamatan radiasi dan pengelolaan limbah radioaktif. Fokus utama proyek ini adalah fasilitas pembuangan limbah tingkat rendah dan penyimpanan jangka panjang. “Enam tahun yang lalu, kami memutuskan bahwa proyek ini harus fokus pada fasilitas pembuangan limbah tingkat rendah dan fasilitas penyimpanan jangka panjang. Hampir semua negara anggota berencana untuk menggunakan fasilitas ini,”  ungkapnya.


Kosako Toshiso, Pemimpin Proyek FNCA untuk Keselamatan Radiasi dan Pengelolaan Limbah Radioaktif dari Jepang, menyoroti pentingnya budaya keselamatan dalam penggunaan teknologi radiasi. Radiasi memiliki manfaat, tetapi juga membawa risiko, sehingga keseimbangan antara risiko dan keamanan harus dijaga. “Melalui FNCA ini masing-masing negara dapat menyusun status keselamatan dan manajemen radiasi, sehingga dapat mengetahui kelebihan dan kekurangannya dalam menerapkan keselamatan dan manajemen radiasi. Kami telah membantu memahami status keselamatan radiasi setiap negara, dan membantu meningkatkan budaya keselamatan di kawasan FNCA,”  tegasnya.


Ahli dari Australia, Duncan Kemp, menambahkan bahwa FNCA 2024 berfungsi sebagai forum kolaborasi negara-negara Asia dalam mengadopsi standar keamanan dari International Atomic Energy Agency (IAEA) terkait pengelolaan limbah radioaktif. Australia berharap dapat terus bekerja sama dengan negara-negara lain untuk meningkatkan keamanan dan mitigasi risiko dalam penggunaan teknologi nuklir di kawasan ini.

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Section

Copyright © 2024 - SumbarToday.com | All Right Reserved