.jpeg)
Jakarta , Industri otomotif Indonesia kembali mencatat sejarah baru dengan ekspor perdana Chery OMODA 5 Turbo ke Vietnam. Kementerian Perindustrian melaporkan bahwa 60 unit mobil senilai Rp11,46 miliar ini menjadi batch pertama ekspor PT Chery Motor Indonesia. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan apresiasinya pada pencapaian ini sebagai bukti kualitas produksi Indonesia di pasar global.
Menperin mengatakan, ekspor kendaraan tidak hanya berkontribusi pada devisa negara, tetapi juga membangun citra positif industri otomotif nasional. “Dengan hadirnya Chery Indonesia di pasar global, kita semakin menunjukkan kepada dunia bahwa kita mampu memproduksi kendaraan berkualitas dengan teknologi yang maju,” ungkapnya dalam acara peluncuran di Cikarang, Jumat (1/11).
Ekspor pertama ini menandai langkah awal Chery dalam memasuki pasar ASEAN, dengan target 5.000 unit OMODA 5 Turbo untuk pasar Vietnam pada tahun pertama. Ke depan, diharapkan Chery bisa menambah varian produk ekspor dan memperluas pasar ke negara-negara potensial lainnya, termasuk Australia.
Agus juga menekankan pentingnya meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dari 40 persen menjadi 60 persen, agar industri otomotif nasional lebih mandiri dan melibatkan sektor industri kecil dan menengah (IKM) dalam rantai pasok global.
Chen Chunqing, Wakil Presiden Eksekutif Chery International, mengatakan bahwa ekspor ini membuktikan komitmen jangka panjang Chery di Indonesia. “Kami memilih Indonesia sebagai titik awal untuk mengekspor 120 unit ke Vietnam. Hal ini membuktikan kualitas manufaktur yang baik dan dapat dipercaya oleh pasar global. Target ekspor kami ke Vietnam adalah 5.000 unit di tahun pertama. Kami yakin bahwa Chery OMODA 5, dengan desain futuristik, performa tangguh, dan fitur canggih, akan diterima dengan baik oleh konsumen Vietnam,” ujarnya.
Prestasi Chery ini beriringan dengan peningkatan produksi kendaraan roda empat di Indonesia, yang mencapai 1,39 juta unit pada 2023. Dengan dukungan pemerintah, ekspor perdana ini diharapkan membuka jalan bagi langkah-langkah besar lainnya dalam ekspansi industri otomotif Tanah Air.
Pemerintah juga terus mendukung pertumbuhan industri ini, termasuk pelatihan SDM, investasi berkelanjutan, dan kemudahan regulasi untuk mendorong daya saing Indonesia sebagai basis manufaktur otomotif.
