London , Biaya kuliah di Inggris, yang telah dibekukan pada £9,250 sejak tahun ajaran 2017/18, akan mengalami kenaikan mulai April 2025. Menteri Pendidikan Inggris, Bridget Phillipson, mengumumkan bahwa batas maksimum biaya kuliah akan naik sesuai inflasi menjadi £9,535 atau naik £285 per tahun.
Selain itu, Phillipson juga mengumumkan kenaikan pinjaman pemeliharaan bagi mahasiswa untuk membantu menutupi biaya hidup. Kenaikan ini akan memberikan tambahan £414 per tahun bagi mahasiswa.
"Saya ingin meyakinkan mahasiswa bahwa saat Anda mulai membayar kembali pinjaman, kenaikan biaya kuliah ini tidak akan membuat cicilan bulanan Anda bertambah. Besarnya cicilan tergantung pada penghasilan, bukan jumlah pinjaman atau bunga yang terutang," ujar Phillipson dalam pernyataannya.
Keputusan ini, meski tidak mudah, menurut Phillipson perlu dilakukan demi menjaga keberlanjutan universitas. "Tidak ada gunanya menahan biaya kuliah tetap rendah jika universitas tidak bisa mempertahankan operasionalnya," tegasnya.
Sebelumnya, pemimpin Partai Buruh, Sir Keir Starmer, sempat berjanji menghapus biaya kuliah saat mencalonkan diri pada 2020. Namun, dengan situasi keuangan saat ini, fokus dialihkan untuk prioritas pada sektor kesehatan. Meski begitu, Partai Buruh berjanji akan memberikan solusi yang lebih adil jika mereka berkuasa.
Di tengah krisis keuangan universitas akibat penurunan jumlah mahasiswa internasional, Phillipson meminta lembaga pendidikan untuk mengelola anggaran dengan lebih efektif sebelum mengharapkan bantuan dari negara.
Sementara itu, pakar keuangan Martin Lewis menjelaskan bahwa meskipun biaya kuliah naik, tidak semua mahasiswa akan merasakan dampaknya, terutama mereka yang penghasilannya rendah. "Hanya lulusan dengan penghasilan menengah hingga tinggi yang akan terkena dampak besar," jelas Lewis.
(news.sky)
