Jakarta - Riset kuantum semakin berkembang pesat sebagai salah satu bidang transformatif dengan potensi besar untuk merevolusi teknologi, energi, komunikasi, dan kesehatan. Dalam mendukung hal ini, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar Quantum Young Talent Fest 2024 pada Senin (2/12) di ITB. Acara ini bertujuan menginspirasi mahasiswa dan akademisi untuk terlibat dalam kolaborasi riset fisika kuantum melalui berbagai program mobilitas dan pengembangan kapasitas.
"Sebagai lembaga riset dan inovasi di Indonesia, BRIN berkomitmen untuk memastikan bahwa program manajemen talenta nasional di bidang riset dan inovasi berjalan dengan baik," ujar Direktur Pengembangan Kompetensi BRIN, Sasa Sofyan Munawar. Acara ini melibatkan kolaborasi dengan The Asia Pacific Center for Theoretical Physics (APCTP) dan Pohang University of Science and Technology (POSTECH), memberikan peluang bagi mahasiswa untuk bergabung dalam program seperti Research Assistant, Degree by Research, dan Targeted LPDP Scholarships.
Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ITB, Wahyu Srigutomo, mengatakan bahwa kegiatan ini memberikan kesempatan besar bagi mahasiswa untuk mengeksplorasi peluang penelitian mutakhir di bidang kuantum, fisika, optik, dan ilmu material. Melalui kegiatan ini akan diperoleh wawasan baru dari para pembicara ahli dan menyusun strategi guna memperkuat kontribusi penelitian dalam ilmu kuantum dan material.
Selain itu, Wahyu menegaskan pentingnya forum ini sebagai wadah bagi peserta untuk menyampaikan pertanyaan, membangun jaringan, dan mengeksplorasi peluang kolaborasi global. “Jadikan ini sebagai langkah awal untuk mengeksplorasi berbagai kemungkinan, termasuk studi lanjutan, kolaborasi penelitian, peluang beasiswa. Jadi manfaatkan forum ini sebaik-baiknya untuk berbagi ilmu memperkuat jaringan, dan memajukan kolaborasi untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi Indonesia,” tambahnya.
BRIN berharap Quantum Young Talent Fest 2024 dapat mempercepat pengembangan kapasitas sumber daya manusia Indonesia di bidang fisika kuantum. "Kehadiran para peserta ini menunjukkan komitmen dan minat dalam meningkatkan kompetensi serta membuat fisika kuantum berkontribusi dalam mengatasi tantangan dan memecahkan masalah melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi lintas disiplin,” ujar Sasa.